Peranan sekolah
sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki
anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik
secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk
mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan
sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah
tergantung pada beberapa aspek antara lain: jenis, tingkat dan sifat sekolah
yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis
sekolah tersebut (Depdikbud, 1983:2). Dalam struktur organisasi terlihat
hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai
tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Kepala sekolah
sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu meningkatkan iklim
sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif,
dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam
menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus
menguasai kemampuan organizational pendidikan yang efektif.
Sebagai seorang
manajer, kepala sekolah perlu melakukan pendekatan terhadap strategi global
sebagai suatu tuntutan untuk dapat mengelola sebuah organisasi sekolah secara
berhasil. Memimpin sebuah organisasi sekolah yang produktif berarti mengetahui
dan memahami perilaku individu di dalam organisasi sekolah tempat kerja para
guru dan seluruh staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan organisasi sekolah. Peranan utama kepala sekolah
sebagai pemimpin organisasi (organizational leader) adalah
mengerahkan seluruh staf sekolah untuk bekerja sama sebagai sebuah tim dalam
rangka melaksanakan program pertumbuhan dan peningkatan bagi seluruh siswa agar
secara akademik berhasil. Sehubungan dengan itu, tantangan utama kepala sekolah
sebagai pemimpin organisasi adalah bagaimana dia dapat memadukan antara
kepentingan organisasi sekolah dan berbagai potensi, minat dan bakat para
anggotanya sebagai asset demi kemajuan sekolah.
Kepala sekolah
sebagai manajer diharapkan bisa menerjemahkan visi, misi, dan strategi sekolah
ke dalam formula yang secara strategis menjadi pedoman dalam melaksanakan
seluruh aktivitas sekolah. Peran kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen
pembelajaran adalah mengadakan buku kurikulum bersama pedomannya; bersama guru
memahami dan menjabarkan tujuan pendidikan yang meliputi tujuan umum, tujuan
instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan khusus; bersama guru menyusun
program kurikuler dan kegiatan tambahan lainnya, termasuk berbagai program
tahunan; bersama guru mengembangkan alat dan media pembelajaran, menyusun
jadwal dan pembagian tugas, mengembangkan sistem evaluasi belajar, melakukan
pengawasan terhadap proses belajar mengajar, menyususn norma kenaikan kelas,
serta mengembangkan perpustakaan sebagai ilmu dan tempat belajar.
Kepala sekolah
diharapkan dapat meotivasi guru agar aktif bekerja menurut prosedur dan metode
tertentu sehingga tugas yang diembannya terlaksana dengan efektif dan efisien.
Peran memotivasi dan mengaktifkan ini disertai dengan usaha untuk
menyejahterakan guru, sehingga akan memberikan hasil yang lebih optimal. Dalam
kaitan ini, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui guru. Penekanannya adalah bagaimana
kepala sekolah memberikan inspirasi kepada guru untuk mengemban tugasnya dengan
kualitas yang tinggi. Kepala sekolah berperan aktif sebagai pemimpin pengajaran
yang berupaya untuk meningkatkan kinerja pengajaran guru secara efektif, serta
meningkatkan prestasi akademik peserta didiknya.
Kepala sekolah
diharapkan mampu berperan sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Kepala sekolah diharapkan dapat
berperan sebagai manajer dan pemimpin yang efektif. Sebagai manajer, kepala
sekolah diharapkan mampu engatur semua potensi sekolah agar dapat berfungsi
secara optimal. Hal ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dengan baik, yaitu terkait dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Kepala sekolah perlu
merencanakan semua program atau kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran
dengan melibatkan warga sekolah, terutama guru, serta menentukan hasil berupa
rencana tahunan sekolah yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya, rencana
tahunan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam program tahunan sekolah yang
biasanya dibagi dalam dua semester (Daryanto,2001). Menurut Schein (2007),
program tahunan berfungsi sebagai acuan untuk membuat program semesteran dan
program semesteran berfungsi sebagai acuan menyusun program satuan
pelajaran/persiapan mengajar, acuan kalender kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai efisien dan efektivitas penggunaan waktu belajar efektif yang
tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar